Koperasi Digital sebagai Langkah Mengurangi Pengangguran Akibat Revolusi Industri 4.0

Industri 4.0
Sumber: www.liputan6.com

#PRAJA2019 #anugerahMISGroup #koperasi #wirausaha


Manusia akan bekerja setelah memasuki usia produktif. Melalui bekerja, manusia mengharapkan mendapat rasa aman, mencari kepuasan, mengaktualisasikan diri, dan mendapat upah/gaji. Tahun 2020, penduduk usia produktif di Indonesia akan didominasi oleh generasi milenial. Namun dengan meledaknya kecerdasan buatan (artificial intelligence), super komputer, rekayasa genetika, teknologi nano, mobil otomatis, dan inovasi, generasi milenial akan mendapat banyak tantangan untuk memasuki dunia kerja.

Menurut teori generasi yang dikemukakan oleh Karl Mannheim, generasi milenial adalah anak yang lahir pada tahun 1980 sampai tahun 2000. Jumlahnya di Indonesia mencapai 33,57 persen yang tersebar dari Sabang sampai Merauke (Badan Pusat Statistik, 2018). Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak dalam proporsi jumlah penduduk di Indonesia. Ini artinya generasi milenial akan mengalami persaingan memperebutkan lapangan kerja yang cukup ketat di dalam negeri.

Jumlah penduduk usia produktif yang besar ini disertai pula oleh perkembangan pesat internet dan teknologi. Tahun 2011 Indonesia sudah memasuki era revolusi industri 4.0 dan menyusun strategi "Making Indonesian 4.0". Pergeseran ke industri 4.0 berarti kemampuan untuk mengadopsi dan mengintegrasikan teknologi digital dan fisik untuk meningkatkan operasi, menjadi lebih produktif, tumbuh dan berinovasi (Deloitte Development LLC, 2018). Saat ini segala sesuatu sudah diatur dengan bantuan sistem otomasi, kecerdasan buatan, maupun konsep internet of things sehingga akan ada banyak pekerjaan yang hilang tergantikan oleh robot dan mesin. Ini artinya generasi milenial bukan hanya bersaing dengan sesamanya namun juga bersaing dengan robot dan mesin.

Adanya bonus demografi dan kemajuan teknologi yang tidak mungkin dibendung menjadikan rasional bila Badan Pusat Statistik (2018) memperkirakan sekitar satu dari sepuluh generasi milenial akan menjadi pengangguran. Tingkat pengangguran ini tercatat lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya.

Menyiasati hal ini maka pemerintah mencoba mendorong generasi milenial untuk menjadi pengusaha. Pemerintah merangsang dan memberikan kemudahan dalam berusaha bagi para pemuda untuk membuat atau membangun suatu bisnis/usaha. Perkembangan teknologi yang terjadi di Indonesia juga memberikan kesempatan bagi para wirausahawan untuk bisa mengembangkan berbagai bisnis berbasis teknologi. Langkah lain adalah mendorong pembentukan wirausaha baru dengan memberikan pelatihan dan keterampilan usaha baru dan memberikan pinjaman sebagai modal dengan bunga ringan. Di sinilah koperasi berkoordinasi dengan generasi milenial.

Generasi milenial wajib bersyukur karena digitalisasi sudah menyentuh koperasi. Sebagai modal besar dalam bidang perekonomian, generasi milenial pun harus mampu beradaptasi dan mengikuti zaman dengan penggunaan teknologi. Generasi milenial harus mampu melihat peluang dan memanfaatkan koperasi digital. Kelahiran koperasi digital berbasis mobile apps ini diharapkan dapat membantu menjamurkan kewirausahaan berbasis teknologi di Indonesia.

Referensi:
Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Gender Tematik: Profil Generasi Milenial Indonesia. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Deloitte Development LLC. 2018. The Fourth Industrial Revolution is Here-Are You Ready? Diakses pada 02 November 2019 di https://www2.deloitte.com/content/dam/Deloitte/tr/Documents/manufacturing/Industry4-0_Are-you-ready_Report.pdf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW: Anime Idolish7